Rabu, 25 Februari 2009

Karir desainer grafis pada agency advertising.


Karir desainer grafis pada agency advertising memiliki peluang yang sangat besar. Apalagi bila didukung oleh kemauan yang tinggi,  mau belajar dan bisa kerjasama dalam tim, maka peluang karir desainer grafis akan semakin terbuka lebar, misalnya dari seorang desainer grafis menjadi art director lalu menjadi creative director.


Sebelum membahas bagaimana karir desainer grafis ada baiknya kita melihat dulu struktur / divisi / departemen pada sebuah agency advertising.

Secara umum pada sebuah agency advertising terdapat 3 bidang / divisi yang sangat significant (sangat penting) yaitu kreatif, marketing / account service dan media + strategic planner. Untuk bidang strategic planner tidak semua agency memilikinya mungkin karena memang sumber daya untuk yang satu ini masih terhitung “langka” atau masih berperan ganda dengan bidang marketing. Karena memang seorang strategic planner adalah orang yang sangat menguasai dan berpengalaman di marketing / advertising terutama dalam strategi komunikasi marketing.

Dimana posisi desainer grafis?

Desainer grafis berada di dalam departemen kreatif. Secara struktural dari paling atas adalah creative director, copywriter / art director lalu visualizer / desainer grafis. Diantara ketiga struktur ini sebenarnya masih ada associate creative director atau senior art director / copywriter namun tidak semua agency menerapkannya tergantung berapa banyak klien/merk yang ditanganinya. Semakin banyak klien / merk yang ditangani tentu “billing” nya semakin besar. Dengan billing yang besar tentu struktur pada departemen kreatif akan semakin lengkap.

Dengan posisi struktur berkesan paling di bawah apakah desainer grafis jadi di anggap anak bawang?

Sebagai sebuah karir, posisi desainer grafis adalah langkah awal yang baik untuk dapat melangkah menjadi junior art director / art director lalu setelah kemampuannya semakin ter-asah bisa saja menjadi seorang associate creative director / creative director. Namun tentunya membutuhkan perjuangan dan usaha yang tidak ringan serta proses yang cukup panjang menyita pikiran dan tenaga.

Bayangkan kemampuannya harus meningkat jauh melebihi “basic skillnya”. Terutama adalah pengalamannya terlibat dalam proses penciptaan sebuah iklan hingga produksi dan siap tayang plus wawasan dan pengetahuannya tentang konsep kreatif, strategi komunikasi periklanan dan marketing. Makanya bila seorang desainer grafis sudah berhasil menjadi art director saja sudah merupakan kesuksesan besar. Apalagi menjadi creative director masih membutuhkan proses kerja yang sangat panjang kecuali mungkin untuk orang-orang yang memiliki talenta “extra ordinary”.

Apa sebenarnya creative director? Nanti kita bahas pada artikel yang lain ya.

O ya, bila ada pendapat lain atau komentar silahkan lho… Salam.

13 komentar:

Anonim 2 Maret 2009 pukul 07.34  

hi..
saya masih termasuk ga tau apa2 siy..
cuma mo berbagi pandangan..
saya kerja di commersial photography, klo menurut teman2 kerja saya art director itu cuma nama keren dari graphic designer, karena ntar ujung2nya yang ngerjain design nya ya art director..
kadang ada juga siy final artwork artist, tapi anehnya kadang mereka jadi art director jg waktu pemotretan..
dan waktu saya tanya ke satu art director, dia dr awal kerja sudah jadi jr art director, pdlh dia lulusan graphic..
gimana itu?

Anonim 2 Maret 2009 pukul 18.55  

Mmg seorang lulusan graphic design kl ngelamar kerja di agency advertising ada dua kemungkinan jd graphic designer atau Jr art director. kadang tergantung kebutuhan agencynya dan minat serta kemampuan basic si calon jr AD tsb...

Anonim 5 Maret 2009 pukul 06.35  

i c..
thx..

sapuankuas 15 Mei 2009 pukul 02.49  

kalo terbalik bagaimana mas? Awal kerja art director trus senior AD trus Creative GH trus CD sekarang malah jadi graphic designer...

Mas bikin freehand fans mau ngga?

M. Ismail 15 Mei 2009 pukul 03.07  

Secara karir ga mungkinlah! Kecuali ada hal2 khusus seperti perusahaan bangkrut dan job cuma ngedesain. Ya apa boleh buat cari kerja susah (ngelamar kerja jd graphic designer pengalaman CD hehhe... apa ada ya).

Sebenarnya secara profesi "graphic designer" lbh bertahan bisa jalan sendiri lho ga tergantung kerja kantoran (agency kan juga kerja kantor kan)...

Bikin Freehand fans? Maksudnya gmn ya...?

Punkdhut 16 Mei 2009 pukul 20.52  

Heh heh...posisi graphic designer di advertising agency emang kadang membingungkan.

Gue sendiri adalah graphic designer yang kemudian "menyeberang" jadi art director. Kenapa pake istilah menyeberang? Karena berbeda dengan artikel di atas, jenjang karir GD dan AD di kantor gw beda. GD berada di dalam "Studio Department", yg mensupport "Tim Creative". Jadi jenjang karir GD adalah: Junior GD-->GD-->Senior GD-->Studio Manager. Di Studio itu ada juga FA artist yg bikin Final Artwork dan Visualizer yg bikin ilustrasi.

Tim Creative mah beda lagi. Di sana ada CD, Group Head, AD, Copywriter. Dalam kondisi ideal, AD tuh cuma buat konsep dan GD/Visualizer yg mengeksekusi. Tp pada kenyataannya, karena load yg gila, kadang2 AD juga yg mengeksekusi. Tp tetep tanggung jawab konsep di tangan AD dan bukan GD.

Jadi...the moment of truth...mau konsen ngulik visual (GD) atau ngulik konsep (AD)? Kalo gw sih, lebih asik jadi AD di advertising agency (secara ad agency jualannya konsep). AD lebih bisa bermain2 dengan konsep komunikasi yg lebih luas. Kalo mau jadi GD dan tetep "ber-main2" lebih baik kerja di Graphic House, yang lebih "visual-minded".

M. Ismail 16 Mei 2009 pukul 23.36  

Betul GD sebenarnya lbh cocok kerja di Graphic House atau di ADV tp di Destop publishing/tim support creative. Di Graphic house sebenarnya posisi top nya Art director/Studio manager(art directornya versi GH).

Sementara di Creative Department hanya ada CD, AD n CW. Menurut sy ini yg ideal. Karena kl dicampur kasian GDnya jg dpt kerjaan yg nerusin doang atau di arah2in sama AD (hehehe,.. biasanya jd begitu).

Mmg akhirnya AD/GD akan terseleksi oleh alam mana yg lebih visual atau mana yg konsep.

graphonlabour 17 Mei 2009 pukul 08.53  

GD dan AD menurut saya mempunyai jenjang karir yg beda, dan kerjaannya emang jelas beda.

Jadi byk agency yg menurut saya salah menetapkan ketentuan jenjang dr GD kemudian jr AD da kemudian AD .

Dr kesalahan itu nyerempet jg ke penghasilan yg didapat GD yg kebanyakan lbh rendah dr Gaji seoranng AD.

Padahal kl dipikir2 tanggung jawabnya sama besarnya, bahkan kadang jauh lbh besar.

Seorang GD membutuhkan kepekaan, detail dan kesabaran yg luar biasa.

Perhatian terhatap komposisi pemilihan warna layout grid system, tipografi, ilustrasi, pemilihan material, produksi.

Dan saya bertanya2, siapa ya yg netapin kl gaji nya GD itu lbh rendah dr AD. Knapa bs keluar peraturan seperti itu.

Sy bertanya pada salah seorang desainer rekan saya kebetulan dia berasal dr salah satu negara di Eropa. Saya bilang di indonesia Graphic desainer sangat sulit untuk mnjadi Kaya.

Kemudian dia terkejut dan berkata wow, masa iya di negara saya kl kamu sudah mempunyai jabatan desainer Grafis maka km adalah orang yg sangat hebat dan berpenghasilan sangat besar.

M. Ismail 17 Mei 2009 pukul 21.37  

Mmg seharusnya GD dan AD punya jalur masing2... dari GD ke AD bukanlah kenaikan jenjang tp alih profesi... (hanya berlaku di agency...?)

dobloger dofollow 28 Juli 2009 pukul 14.55  

Design Graphic pekerjaan yang mengasikkan juga menantang, karena kita benar2 melayani kepuasan pelanggan, jadi motto nya " Anda Puas Kami Lemas " h2x becanda ya rekan2. ngomong2 karir sy udah mentok di DG ni...

narsis 15 Januari 2010 pukul 04.13  

hmm keren nih, kuliah gratis, mantep salam kenal om.. hehehe

DGA Desain Grafis dan Advertising 15 Januari 2010 pukul 05.25  

Salam kenal juga...

Evanisious_World 6 Maret 2012 pukul 08.10  

Haha berarti gk salah saya kuliah jurusan DKV....

Semakin dimantapkan,,
maklum masih nwbie bru masuk semester 2.
Thx bwt info & pemantapannya.

  © Blogger template 'Neuronic' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP