Jumat, 23 Oktober 2009

Nirmana 2


Nirmana lagi! Yup, kita back ke Nirmana lagi ya. Artikel Nirmana kali ini adalah sebagai lanjutan dari artikel Nirmana 1. Pada akhir paragraph artikel Nirmana pertama kalau ga salah yaitu sebuah pertanyaan, bagaimana sih cara belajar Nirmana? Betul kan?

Baiklah, saya akan coba menjelaskan ya….

Anda tentu masih ingat tujuan dari belajar Nirmana pada artikel sebelumnya? Ya,betul, untuk melatih ketrampilan teknis dan kepekaan estetik. Bohong, kalau seorang desainer grafis ga punya ketrampilan teknis dan kepekaan estetik. It’s bullshit! Mana ada ngaku-ngaku desainer apapun bidangnya, mau desain grafis, desain interior, desain otomotif, desain rumah, desain tekstil, dan desain-desain lainnya tapi tidak mempunyai ketrampilan teknis dan kepekaan estetik. Jangan percaya 1000%...!!!

Kalau jaman belum digital seperti sekarang ini, ketrampilan teknis yang dilatih pada Nirmana adalah bagaimana menggunakan kuas, cat air, cat poster, pena, air brush, pen brush, dan alat melukis/menggambar lainnya. Tapi sejak era digital semakin mudah dan memasyarakat, maka penggunaan alat –alat tersebut semakin berkurang, malah cenderung banyak yang sudah meninggalkannya kecuali bagi para desainer/ilustrator yang kemampuan menggambarnya sangat khas sehingga tidak bisa digantikan oleh komputer. Dan memang hasil goresan tangan tetap tidak bisa tergantikan oleh alat apapun termasuk komputer.

Nah, maksud saya ketrampilan teknis di era digital ini tentu saja adalah bagaimana memanfaatkan komputer digital semaksimal mungkin dengan menguasai software desain seperti photoshop, illustrator, freehand, corel draw, adobe in design, etc… Ini adalah ketrampilan teknis yang utama saat ini bagi para calon desainer grafis profesional. Ini adalah kemampuan mutlak, tidak bisa ditawar-tawar lagi! Titik!

Otomatis kalau sudah mampu menggunakan software desain, kita akan leluasa mendesain apapun. Biarpun baru tahap belajar dari nol. Minimal dengan menggunakan software desain, kemampuan kita dalam hal teknis akan semakin terasah. Percaya sama saya!

Ga usah jauh-jauh, dengan cara ATM (Ambil, Tiru dan Modifikasi) dari desain-deain yang sudah ada lalu kita coba “redesain” (desain kembali) dan kembangkan, saya yakin, pelan tapu pasti ketrampilan dan kepekaan estetik anda akan semakin meningkat. Tapi, tentunya cara ATM ini hanya berlaku untuk taraf belajar saja ya. Dan dengan catatan, harus selektif memilih contoh desain yang ingin kita pelajari. Kalau ga, hehehe, bukannya bener malah amburadul… (berarti bagi yang bener2 nol perlu belajar yang dasar-dasar dulu ya? Makanya ikutan Kursus desain grafis online DGA, semua teknik dasar sampai yang profesional bisa dipelajari.. hehe promosi dikit..).

Lain lagi dengan melatih kepekaan estetik, untuk yang satu ini perlu perjuangan panjang, alias ga ada matinya. Coba bayangin kita harus belajar dari dasar dulu seperti pada contoh-contoh pola dasar tata letak Nirmana seperti di bawah ini ya… :






















Nah, itulah contoh tata letak dasar Nirmana. Bila kita serius menekuni proses belajar Nirmana ini, baik ketrampilan teknis maupun kepekaan estetik, ya cuma ketrampilan teknis dan kepekaan estetik, hmmm,...  langkah menjadi desainer grafis akan semakin terlihat... (tapi jangan senang dulu lho, ke dua hal tersebut tidak sedikit dan tidak mudah, tetap dibutuhkan ketekunan, kesabaran dan mau terus belajar, ini kuncinya)...

1 komentar:

pulan 23 Juli 2011 pukul 09.56  

MAKASIH DGA infonya bermanfaat bgt,, kebetulan saya pemula .saya kelas 3sma skarang hehe saya pengen banget blajar grafis , udah ada niat pengen menekuni bidang ini.. kebetulan saya udah ada dari dulu suka bgt berkreasi seperti gambar,dll .tapi saya masih awam klo gambar dikomputer ,saya sedang proses blajar .mohon terus infonya . kalo ada grup facebook dan twiternya DGA apa ya?mohon info trimakasih !

  © Blogger template 'Neuronic' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP