Desain brosur
Desain brosur dalam promosi memiliki pengaruh yang sangat penting. Apalagi brosur merupakan salah satu alat/media promosi yang cukup ampuh untuk mensosialisasikan/mempromosikan kelebihan sebuah produk.
Kita dapat menjelaskan secara detil keunggulan produk, spesifikasi produk bahkan proses produksi sebuah produk. Selain itu, kelebihan brosur dapat dipegang, dibawa dan dibaca secara lebih dekat di kantor, di jalan, di kendaraan umun, di rumah termasuk (maaf) sedang buang hajat sekalipun (hehehe,.. ini sih kebiasaan pribadi...). Oleh karena itulah sebuah desain brosur harus memiliki daya tarik bagi konsumen untuk menyentuh, memegang, membaca lalu membawanya.
Desain brosur terdiri dari beberapa panel yaitu:
Cover memiliki peran/pengaruh yang sangat kuat atau sebagai daya tarik utama penarik minat orang untuk melihat, memegang, mengambil dan membacanya. Oleh karena itu cover brosur harus betul-betul memiliki kekuatan informasi, komunikasi sekaligus estetika. Informasi dan komunikasi saja belum cukup bila tidak diimbangi dengan estetika yaitu visual yang terdiri dari image (fotografi atau ilustrasi), tata letak, typografi, bentuk dan warna. Sebaliknya estetika yang baik juga tidak akan memiliki pengaruh bila tidak memiliki konten informasi dan penyampaian informasi tersebut dengan copywriting/naskah yang mudah dicerna dan komunikatif sesuai dengan target market. (baca artikel Estetika atau komunikasi)
Daya tarik utama pada cover bisa dipilih apakah dalam bentuk visual atau copy/naskah. Yang pasti keduanya harus saling mendukung. Jangan sampai terjadi visual dan copy berdiri sendiri-sendiri. Relevansi antara visual/copy dengan message/pesan yang ingin disampaikan ke konsumen yang paling utama. Sehingga ketika orang tertarik dan membaca brosur tersebut maka pesan produk dapat sampai ke benak konsumen. (Baca artikel Visual tanpa copy?)
2. Isi
Isi brosur merupakan penjelasan tentang produk/jasa. Meski penjelasannya cukup panjang dan detil tapi sebaiknya naskah dibuat simpel dan tidak bertele-tele. Jangan sampai konsumen dibuat jenuh sehingga belum semua disampaikan sudah bosan duluan. (Baca artikel yang berkaitan ini Membuat naskah iklan yang efektif)
Poin-poin yang sangat penting dibuat bold atau dengan warna yang “eye catching/mencolok”. Flow baca/arah membaca/urutan bacaan juga sangat penting diperhatikan. Misalnya penjelasan/pengantar produk, kemudian alasan kenapa produk harus digunakan/dibeli termasuk benefit/keuntungan yang didapat konsumen bila membeli produk tersebut, testimoni bila ada, call for action/ mengajak konsumen untuk membeli produk.
3. Back cover
Secara umum back cover diisi dengan logo produk/perusahaan, alamat dan nomor telepon. Plus lebih baik lagi bila ada “call for action” tambahan seperti symbol layanan produk/jasa, moto perusahaan, dan sebagainya.
Panel-panel tersebut di atas adalah data konten brosur yang biasa digunakan sebagai syarat utama/standar dalam mengkomunikasikan/mempromosikan produk. Bila ada tambahan yang sifatnya extra seperti sisipan kartu nama, sisipan sampel produk, atau sisipan lainnya yang bertujuan menambah nilai promosi sangat pikir sangat baik sekali.
Di bawah ini adalah contoh desain brosur yang saya buat :
Sampai disini dulu tulisan tentang desain brosur, bila ada masukkan atau pendapat silahkan…..
1. Cover1.Cover
2. Isi
3. Back Cover
Cover memiliki peran/pengaruh yang sangat kuat atau sebagai daya tarik utama penarik minat orang untuk melihat, memegang, mengambil dan membacanya. Oleh karena itu cover brosur harus betul-betul memiliki kekuatan informasi, komunikasi sekaligus estetika. Informasi dan komunikasi saja belum cukup bila tidak diimbangi dengan estetika yaitu visual yang terdiri dari image (fotografi atau ilustrasi), tata letak, typografi, bentuk dan warna. Sebaliknya estetika yang baik juga tidak akan memiliki pengaruh bila tidak memiliki konten informasi dan penyampaian informasi tersebut dengan copywriting/naskah yang mudah dicerna dan komunikatif sesuai dengan target market. (baca artikel Estetika atau komunikasi)
Daya tarik utama pada cover bisa dipilih apakah dalam bentuk visual atau copy/naskah. Yang pasti keduanya harus saling mendukung. Jangan sampai terjadi visual dan copy berdiri sendiri-sendiri. Relevansi antara visual/copy dengan message/pesan yang ingin disampaikan ke konsumen yang paling utama. Sehingga ketika orang tertarik dan membaca brosur tersebut maka pesan produk dapat sampai ke benak konsumen. (Baca artikel Visual tanpa copy?)
2. Isi
Isi brosur merupakan penjelasan tentang produk/jasa. Meski penjelasannya cukup panjang dan detil tapi sebaiknya naskah dibuat simpel dan tidak bertele-tele. Jangan sampai konsumen dibuat jenuh sehingga belum semua disampaikan sudah bosan duluan. (Baca artikel yang berkaitan ini Membuat naskah iklan yang efektif)
Poin-poin yang sangat penting dibuat bold atau dengan warna yang “eye catching/mencolok”. Flow baca/arah membaca/urutan bacaan juga sangat penting diperhatikan. Misalnya penjelasan/pengantar produk, kemudian alasan kenapa produk harus digunakan/dibeli termasuk benefit/keuntungan yang didapat konsumen bila membeli produk tersebut, testimoni bila ada, call for action/ mengajak konsumen untuk membeli produk.
3. Back cover
Secara umum back cover diisi dengan logo produk/perusahaan, alamat dan nomor telepon. Plus lebih baik lagi bila ada “call for action” tambahan seperti symbol layanan produk/jasa, moto perusahaan, dan sebagainya.
Panel-panel tersebut di atas adalah data konten brosur yang biasa digunakan sebagai syarat utama/standar dalam mengkomunikasikan/mempromosikan produk. Bila ada tambahan yang sifatnya extra seperti sisipan kartu nama, sisipan sampel produk, atau sisipan lainnya yang bertujuan menambah nilai promosi sangat pikir sangat baik sekali.
Di bawah ini adalah contoh desain brosur yang saya buat :
Sampai disini dulu tulisan tentang desain brosur, bila ada masukkan atau pendapat silahkan…..
1 komentar:
kalo mau belajar desain gimana caranya mas
Posting Komentar