Minggu, 26 April 2009

Sang Konseptor


Ide tulisan "Sang Konseptor" ini berawal ketika saya membaca salah satu posting seorang anggota milis Forum ArtDirectorClub@Yahoo.com yang menanyakan ke agency mana dia harus bekerja bila kemampuannya hanya membuat konsep saja atau sebagai konseptor. Pertanyaannya seperti ini:

Subject: [ArtDirectorClub] tanya tentang advertising
To: ArtDirectorClub@ yahoogroups. com
Date: Friday, April 24, 2009, 7:54 PM

Hi All

Saya hanya minta bimbingan & pencerahan saja.

Kalau saya lebih kuat di konsep tapi graphic design nya lebih lemah... Enaknya saya masuk ke industry Advert? Atau ke Graphic House? karena saya jujur saja susah banget untuk membuat suatu graphic dari konsep - konsep yang saya buat... tapi saya ngerti ttg graphic dan bisa ngarah - ngarahin maunya dari konsepnya itu begini begitu. Hanya saja saya kuat di konsep saja.


Enaknya mendaftar / melamar di industry mana? Lalu kalau untuk melamar sbg Conceptor di Agency bisa nggak portfolionya lebih ke arah Concept saja dan visualnya ke arah sketsa / dummy kollase spt itu?

Regards


Jujur saja buat saya pertanyaan diatas cenderung “lugu”. Pertanyaan yang sangat polos karena kurangnya pengalaman dan mungkin saja kurang informasi tentang dunia kerja di agency advertising atau graphic house.

Sebenarnya mahluk apa sih “Konseptor” itu? Apa mungkin seseorang bisa melamar bekeja sebagai “konseptor” saja?

Menurut saya, konsep adalah suatu hasil pemikiran yang masih dalam batas “imajinasi”. Meskipun dilandasi dengan proses pemikiran, analisa dan alasan yang rasional tetap saja sebuah konsep masih berstatus imajinasi. Misal bila seorang strategic planner membuat konsep strategi dan kemudian dipresentasikan ke kien, klien setuju dengan konsep tersebut tapi mungkinkah klien setuju hanya sebatas konsep tanpa implemetasi?

Sehebat apapun konsep atau ide tanpa implementasi tidak akan ada gunanya.

Bila seorang art director mempresentasikan desain iklan produk handphone untuk remaja misalnya. Mungkinkah dia hanya bercerita ke klien bahwa desain tersebut memiliki karakter remaja dengan warna-warna yang berani dan visual trendy. Sosok remaja yang ditampilkan remaja gaul modern yang berani sekaligus kreatif. Huruf-huruf yang dipakai pada headline dan bodycopy adalah huruf dengan karakter remaja. Atau dia membuat sketch yang tidak jelas visualnya (karena dia anggap seorang konseptor tidak perlu menggambar bagus)dan dengan gaya yang meyakinkan menyampaikan kepada klien konsep desain yang dibuat melalui sketch tersebut. Mungkinkah klien mengatakan desainnya bagus tanpa melihat implementasi desain secara visual yang actual atau komprehensif?

Seharusnya ketika seseorang mengaku dirinya sebagai konseptor kreatif konsekwensinya dia harus mampu mewujudkan konsep tersebut dalam bentuk visual baik art maupun copywriting. Adapun bila seorang creative director mengarahkan art director untuk merancang desain iklan tentunya ini sah-sah saja karena seorang creative director berarti sudah memiliki jam terbang yang cukup panjang dan pernah melakukan seperti yang dilakukan art director ataupun copywriter.

Kesimpulannya bila anda bercita-cita ingin bekerja sebagai konseptor pada sebuah agency advertising tanpa pernah melakukan pekerjaan desain atau copywriting. Lupakan saja!

Berikut beberapa tanggapan dari beberapa anggota milis ArtDirectorClub@yahoogroups.com terhadap pertanyaan di atas tadi:

Subject: Re: [ArtDirectorClub] tanya tentang advertising
To: ArtDirectorClub@ yahoogroups. com
Date: Monday, 27 April, 2009, 11:52 PM

Idealnya mungkin seperti itu yah, Art Director hanya membuat konsep aja
tapi realitanya hampir di semua advertising/ graphic house melakukan efisiensi.

Prinsip mereka kalau bisa punya AD yang bisa jadi visualizer, bisa foto2 dikit, bisa bikin mock up, bisa jadi web designer, malah bisa jadi arsitek juga kalo lagi ada event.

Belakangan ini persaingan mencari kerja di dunia kreatif makin ketat, jadi bekali diri dengan kemampuan yang "LEBIH" dari orang lain. Tidak semua orang beruntung bisa kerja di Advertising atau Graphic house besar/multinasional . Kebanyakan dari mereka juga memulai dari yang kecil.

Jadi kalo cuman ngandelin KONSEP doang ditengah persaingan yang keras rasanya terlalu naif. Ngga ada salahnya punya kemampuan Multi tasking

Belajar-belajar dan terus belajar, sampe masuk ke liang kubur...

Subject: Re: [ArtDirectorClub] tanya tentang advertising
To: ArtDirectorClub@ yahoogroups. com
Date: Monday, April 27, 2009, 7:02 PM

mau cerita dikit aja

saya lagi bingung sama pola pengajaran dan kurikulum sekolah-sekolah yang menamakan dirinya sekolah iklan. ceritanya gini.

di tempat saya kerja sekarang, lagi ada yang magang, mahasiswa dari salah satu sekolah iklan (bukan DKV) yang terkenal muahal. mereka gue tanya, mau magang apa, dan dijawab mereka mau magang jadi art director

secara konsep anak2 ini cukup oke, keliatan dari portfolio yang mereka bawa pas ngelamar magang.tapi begitu disuruh eksekusi, pake fotosyop dan vector program, mereka nggak pede, yang dari awal udah defensif bahwa fotosyop mereka tidak bagus, tertatih2 (banget) sampe akhirnya kita pada nanya apakah di sekolahnya ngga diajarin pake program2 itu.

dan jawabannya cukup mengejutkan. mereka diajarin di sekolahnya bahwa art director itu hanya perlu MENGKONSEP dan tidak perlu mengeksekusi (mereka bahkan nanya, "di sini ada eksekutor nggak ya?"). konsep hanya perlu sketching dan sketching nanti ada eksekutor (visualizer? ) yang akan mengeksekusi.

trus kita tanya lagi, kalo gitu, nanti giliran ngelamar kerja ke tempat lain gimana dong?
jawabannya makin absurd. mereka bilang bahwa saat melamar nanti mereka hanya perlu SKETCHING pas lagi interview...

whew....saya jadi ambigu, apa emang gitu kah sekarang keadaan di luar? atau emang seharusnya gitu? karena sepanjang karir gue jadi AD, gue bahkan sempet ngerjain FA sendiri, dan itu di agency multinasional. ..

mohon pencerahannya gan...... soalnya kalo ternyata konsep men-sketch tanpa eksekusi itu terus2an diajarin di kampus2 periklanan, dan pada kenyataannya masih seperti yang saya lakukan yaitu masih bikin layout...aduh sumpah, kesian banget adek2 yang baru mulai masuk ke dunia ini, karena akhirnya jadi JOMPLANG banget antara kuliah sama realita...

mohon pencerahan yaaaaa.... thx..

Subject: Re: [ArtDirectorClub] tanya tentang advertising
To: ArtDirectorClub@ yahoogroups. com
Date: Monday, 27 April, 2009, 8:43 PM

konsep mah gampang sob, semua orang bisa bikin konsep.
Konsep gak terbatas
Kalo eksekusinya? ? meblee hehehehe

menurut gw lu mending belajar graphic design juga biar ngerti minimal
dasar dasarnya, biar ntar kalo bikin konsep gak kebablasan hehehe

dan mending lu jadi owner aja hahaha.


Begitulah tanggapan dari beberapa teman-teman di milis ArtDirectorClub@yahoogroups.com (nama pengirim sengaja tidak saya tampilkan agar tidak menimbulkan "kontroversi") yang tentu saja hampir semua tanggapan memiliki kesan yang sama yaitu konsep harus diikuti dengan kemampuan desain dan visual.

Sampai disini dulu, bila ada pendapat atau komentar silahkan...

Artikel ini ditulis oleh M. Ismail

Artikel yang berkaitan:
- Estetika atau komunikasi (2).

12 komentar:

rangga 28 April 2009 pukul 01.01  

jadi pgn cerita. dulu sy waktu sy masih kuliah di bdg, sy pny teman yg kuliah dkv juga di jkt. wkt itu sy lihat kemampuan eksekusi dia sangat kurang, dia bilang dosennya nyuruh dia konsentrasi ke konsep (bukan eksekusi visualnya), perlu jadi catatan, saat itu adalah tahun terakhir kami kuliah.

Dia bilang dia dididik menjadi konseptor, dan saya dididik jd eksekutor. jejeng..! disitu sy tambah bingung dan walaupun sy masih mahasiswa saat itu saya yakin bahwa pernyataan dia salah. kenapa? karena di institut sy di bdg, tahun pertama sy belajar dasar2 seni dan desain, tahun kedua sy belajar implementasi dasar2 seni dan desain, tahun ketiga saya belajar desain secara general, dan tahun terakhir sy belajar advertising (tentu saja selama 4 tahun itu disisipi kuliah dr cabang ilmu lain seperti psikologi, komunikasi, dll).

nah memang 3 tahun pertama sy di bangku kuliah sy lebih fokus ke eksekusi, hanya ditahun terakhirlah sy belajar advertising (prinsip2nya, bbrp pengenalan marketing strategi, dll)tp bukan berarti sy bakalan jd eksekutor. Karena dengan dasar2 yang sy bangun selama 3 tahun itu lah sy bisa menyelesaikan tahun terakhir kuliah saya dengan lancar (alhamdulillah saya lulus tepat waktu).

Hal ini sangat relevan dengan tulisan mas is dan komen2 diatas. dan sampai skr memang teman sy yg dijkt (bahkan) masi kesulitan untuk lulus.

Saya rasa ini menjadi masukan untuk "sekolah iklan" untuk mereview kurikulum nya, dan mulai melihat kenyataan dilapangan yang memang jauh berbeda.

M. Ismail 28 April 2009 pukul 05.08  

Terima kasih Mas Rangga atas komentarnya yg cukup panjang. Kebetulan tulisan ini jg berdasarkan pengalaman saya sendiri yang pernah bekerja di agency advertising yang harus membuat konsep sekaligus menjadi eksekutor. Membuat lay out visual, copy hingga final artwork. Bahkan pernah saya harus membuat kampanye sebuah produk dari menciptakan positioning tagline hingga print ad dan below the line.

Jd sy sendiri ga mendukung konseptor tanpa pengalaman di desain atau copywriting.

Semoga saja tulisan ini memang bermanfaat buat kalangan mahasiswa dan yang berminat terjun di industri advertising. Salam...

antown 28 April 2009 pukul 23.49  

blognya makin bagus aja nih pak ismail. semoga makin keren besoknya lagi.

salam kreatif

M. Ismail 29 April 2009 pukul 00.53  

Alhmdulillah. Sama2 blognya mas Antown jg tambah bagus...

Muslihun Al-lampani 30 April 2009 pukul 01.46  

Konseptot Tanpa Exekusi? What.........

Irwan M Santika 1 Mei 2009 pukul 00.43  

Artikel yang sangat bagus, dapat menambah ilmu dan bisa saling berbagi.
Sukses selalu. Semoga bisa menjadi sahabat.

M. Ismail 1 Mei 2009 pukul 01.10  

Muslihun: Ya what! Seorang konseptor harus bisa eksekusi!!!

Irwan M Sanika: Terima kasih mas Irwan. Sama2 mas Irwan... I hope so!

Fingerbook 19 Agustus 2009 pukul 11.11  

jadi tambah pengetahuan nih... hehe

syamsuladvertising 14 Januari 2010 pukul 19.59  

mas is saya ini baru terjun di dunia advertising, jadi sangat minim jam terbang, kalau boleh saya mohon bimbingan tentang bagai mana bisa sukses melakoni dunia advertising ini. sebelumnya saya ucapkan terma kasih.

DGA 14 Januari 2010 pukul 20.09  

Kita sama2 terus belajar ya dari sumber manapun...& sukses menurut saya bukan cuma karena faktor ilmu-skill tapi juga attitide.

Anonim 12 Maret 2010 pukul 21.05  

Holaa..

mas is, aku maw konsul nii..
Aku fresh graduate DKV universitas ternama jakarta yang baru kerja di PH sebagai tim kreatif.

kerjaan aku di PH itu sbg tim kreatif yang multitasking yaitu sbg storyboard artist, scriptwriter, dan character designer, kadang bikin layout dan coloring juga..

Ternyata, blum lama ini aku ditarik ke pusat (yg notabene adalah advertising agency).

Di sana aku mengerjakan semuanya mulai dari mikirin ide2 kreatif, mendesign, dan bahkan bikin copy juga.
Untungnya aku lulusan DKV jd mengetahui dasar2 graphic design dan menguasai software2 grafis.

Agak2 bingung siii..
sebenernya posisi aku klo di agency lain itu apa ya?
Kog semuanya jd dibebani ke aku?

hmm.. rasanya lebi berat kerja di advertising, krn klo di PH aku ga ngurusin eksekusi smp akhir(krn ada tim produksi lainnya)

hahahaaa..
dan apakah tim kreatif itu sebenarnya?
apa bedanya tim kreatif di PH dan advertising?

Ditunggu yah tanggapannya..
makasiy mass.. ^^

chugy 20 Juni 2010 pukul 02.21  

Menarik sekali mas postinganya....!!!
kalu di atas jago dalam konsep tp krang mahir dlm eksekusi projek, kalau saya si kurang memahami konsep, kalu eksekusi si lmayan lah smbil blajar2....!!!

Kadang di tmpt sy kulh di dkv mltmdia saya harus membuat konsep yang menrut saya trlalu baku karena hrus mliskan Pnomena umum, swot,aidca dllll....!!

Apa sebuah konsep hrus sprti itu mas? Kebtulan saya orangnya sngt skr menuangkan konsep dlm tlisan.

Trima kasih mhon pncerahanya.

  © Blogger template 'Neuronic' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP